A!r susu diB4la5 A1r tub4



Ini cerita pengalaman pahit suamiku, ketika niat baiknya dibalas dengan pukulanupper-cut plus pukulanstraight, dari seorang perempuan cantik pengunjung mal. Mengapa mesti aku cerita ke publik, cerita konyol ini? Hmm, biar semua lelaki mesti bisa menjaga greget birahinya.

Begini ceritanya. Minggu sore itu ketika lagi asyik rebahan, tiba-tiba bel rumah bunyi. Ehem, suamiku pulang. Namun begitu pintu aku buka, aku heran suamiku langsung nyelonong aja masuk tanpa menoleh. Aku curiga aku susul dan cegat dia. Aku pun kaget, wajah dia udah mirip pantat monyet (suamiku putih). Sebelah kiri dan kanan pipinya, memerah hangat begitu.

Aku : Hey kenapa kamu? Apa yang terjadi sama kamu sayang? Apa kamu
berantem di jalan? Ada yang srempet mobil kamu? (Kataku dengan nada iba)

Suamiku : Tidak begitu ma... Bukan disrempet mobil ma... Sial! Pelipisku disrempet
sama tangan gempal perempuan Kalibata Mal!

Aku : Ohh, kamu ditampar ya! Trus mengapa mesti dia tempeleng kamu? Kamu
colek dia ya?.... Atau kamu pacaran dan kalian lagi marahan?...
Ato jangan-jangan perut dia udah berisi, trus dia minta tanggung
Jawab, haaa?.... Jawab! Jawab... Kamu rasain nih (aku cubit perutnya,
dadanya, bokongnya, dan aku hajar pantat dia pake batang sapu)

Suamiku : Ammpunnn maaaaa... Sabar dong aku mau jelasinnnnn!

Suamiku : Begini ma, aku kan tadi ke Kalibata Mal, rencananya mau ganti sepatu kantor. Kan mama tau, sepatu hitam aku udah robek (suamiku nunjukin robeknya di sepatu kanan ujung). Nah pas aku lagi ngepas-ngepas sepatu baru, tiba-tiba di depan aku ada pinggul besar dengan roknya nyeplak heboh. Bagian belakang rok agak kejepit belahan bokongnya. Saat itu, maksud aku mau berbaik hati, karena ga enak aja diperhatiin banyak orang. Dia pasti malu, andai dia tahu. Kasian.. Dengan gerak spontan dan pasti, aku pegang ujung rok bagian belakang dan aku tarik... Srett! Lepas sudah bagian yang menjepit itu. Wah gawat! Dia menoleh ke aku dan langsung berteriak membentak, kemudian dengan mantap dia tampar pipi kiri aku. Uhhh berasa banget.

Waktu itu, begitu kena tampar, aku seperti bengong. Barangkali karena efek tamparan tadi, aku pun kemudian seperti reflek berpikir, mungkin dia emang sengaja ngejepit tuh rok. Aku pun dengan gesit meraih sisi rok perempuan pinggul besar itu, dan menekan ke dalam bokong biar kejepit lagi. Uhhhh dengan sebuah gerakan yang terlatih, dia meraih dagu aku, diangkat sedikit dan tangan gemuk itu pun mendarat tepat di pipi kananku.. Plakk! Plakk!...Panas betul rasanya kedua sisi pipi aku. Pipiku langsung memerah. Bukan cuma memerah gara-gara gumpalan darah, tapi merah ini dah nyampur dengan malunya aku yang nggak ketulungan. Kejadian itu cukup lumayan menarik perhatian
penonton. Begitu ma kejadiannya. Maafin aku ya sayang.... (Habis menceritakan kejadian itu, suamiku memelas minta maaf)

Aku : Nggak apa-apa sayang. Cuma kamu kok iseng banget ya pa. Aku tau kamu baik hati. Kamu penyayang. Kamu peduli sama orang. Tapi kamu begitu tega isengin perempuan lain. Maaf ya pa, biar merahnya sempurna. Lakiku yang genit. Nih, aku sempurnain merahnya, ya! (Tahu nggak... Aku pegang dagunya... Aku bersihin jidatnya pake tisu. Dan, Tasss! Tass! Aku tempeleng jidatnya sampe betul-betul merah. Dalam hati, aku berpikir, orang nggak akan pingsan kalo ditempeleng di jidat, karena bagian depan tengkorak itu keras... Sungguh aku cuma mau nyari efek merahnya aja. Biar dia tahu, kelakuan joroknya mesti dijaga. Mampussss dah! (fonnseti)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Cer1t4" k0ny0l,



Sepasang kekasih yang hendak menikah sedang
berkencan.
Cewek berbisik pada kekasihnya, "Sekarang
waktunya kita saling jujur agar kelak kita tidak
kecewa."
Cowok mengangguk.

"Sesungguhnya dada saya
rata.. seperti papan... kalau kau tidak suka
katakan saja. Kita bisa batalkan rencana
pernikahan ini. Saya siap menghadapinya", kata
cewek.

Cowok dengan lemah lembut
menjawab, "Itu tidak masalah. Bagiku seks
bukanlah hal yang penting. Tetapi cinta kasih".
Cewek pun lega mendengarkannya. "Saya juga
perlu mengatakan sesuatu sejujurnya padamu.",
sambut cowok.
Cewek mengangguk
tersenyum.

"Sesungguhnya 'anu' saya seperti
bayi...", kata cowok.
"Sstt... sudahlah itu tidak soal. Bagiku seks
bukanlah hal yang penting. Tetapi cinta kasih.",
sahut cewek.

Cowok pun lega mendengarkannya.
Malam pengantin tiba. Cewek mulai membuka baju
dan tampaklah dadanya yang memang...
memang... benar-benar rata. Cowok hanya
tersenyum melihatnya.

Kemudian cowok mulai membuka celananya sehingga tampaklah 'anu'nya.
Melihat itu cewek menjerit dan pingsan. Setelah
siuman si cewek bertanya, "Kata kamu punyamu itu seperti bayi...?"
"Yah memang seperti bayi, panjang 50 cm dan
berat 3 kg"

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS